Setelah lelah bertahan disini, akhirnya aq memutuskan untuk mengundurkan diri.
Sejak awal kerja disini, gak sedikitpun ada rasa happy, excited, sreg, atas suasana kantor ini.
Tempat dimana aq ngerasa ‘sikap n tingkahlaku’ karyawan kantoran yang nggak lebih baik daripada orang2 pinggir jalan yang mungkin memang belum bisa menikmati pendidikan yang layak.
Bahkan terkadang aq merasa orang2 pinggir jalan tersebut ‘masih lebih mampu’ menjaga sikap n tingkahlakunya dibandingkan mereka yang ada disini.
Tempat dimana segala perkataan n tutur bahasa juga demikian. Seperti bukan sedang bekerja di kantor, namun lebih seperti berada di pasar tradisional yang dimana tutur kata abang2 penjual sayur n penjual ikan, masih lebih enak didengar, daripada disini.
Tempat dimana mereka ngerasa sikap, tingkahlaku, tutur bahasa mereka itu ‘udah bener banget’.
Tempat dimana orang2 yang nggak bisa ‘membaur’ dengan mereka, akan menjadi objek kesinisan, objek yang layak diperlakukan ‘berbeda’.
Tempat dimana mereka selalu ngerasa 'senior' dan jadi 'jagoan'.
Tempat dimana orang2 yang menurut aq merupakan orang2 yang ‘baik’, malah juga jadi objek yang selalu diserang, diperlakukan dengan sesuka hati mereka.
Tempat dimana aq merasa benar2 'ngga bisa' punya temen.
Gak semua orang yg ada disini seperti itu, tapi dominan :).
Mungkin untuk orang lain, suasana kantor yg seperti itu adalah hal yg biasa, tapi nggak untuk aq.
Aq sangat sangat merasa ngga nyaman dengan suasana kerja yang seperti itu. karena ini kali pertama aq mengalaminya.
Berkali2 berfikiran untuk mengundurkan diri pada bulan2 pertama kerja, namun terbentur dengan beberapa pertimbangan, salah satunya adalah kuliah.
Disini aq mendapatkan dispensasi untuk bisa pulang 30menit lebih awal untuk spare waktu perjalanan menuju kampus, sebagai gantinya aq juga harus masuk 30menit lebih awal.
Ya, karena alasan itu, aq memutuskan untuk bertahan Setahun pertama.
Setahun pertama aq jalanin dengan kesendirian. Menyendiri ? Iyaaa. Aq merasa ngga bisa ‘berteman’ di tempat ini. Menurut aq, memang ngga ada yang bisa dijadikan teman di tempat ini. Emang ngga mudah, tapi setahun pertama berhasil aq lewati dengan cara seperti ini. Bahkan waktu istirahat pun, aq tidak sama sekali seperti kantor2ku yang terdahulu, yang pergi keluar makan bareng, duduk2 di sofa lobby rame2. Aq lebih memilih kerjain tugas kuliah, browsing2, atau tidur di tempat.
Berjuang sekeras mungkin untuk mampu beradaptasi dan berusaha juga untuk ‘memaklumi’ segala sikap, tingkahlaku n tutur bahasa yang seperti ‘itu’. Sulitttt, sangattttt sulitttttttt ..Selalu ngerasa risihhh, ilfeel, bête, dan aaaaargh ..Bener2 ngerasa ngga nyaman kerja dengan suasana yang seperti ini.
Tahun pertama berakhir, dan keputusan untuk resign kembali merasuki hati n pikiran ini.tapiii, lagi2 terbentur sama pemikiran ‘kuliah yang sebentar lagi berakhir’ dan ‘pernikahan’. Sebentar lagi akan sidang dan nikah, pasti butuh banyak jatah cuti untuk digunakan, kalo pindah kantor saat itu, mungkin sangat2 ngerasa nggak enak hati karena harus ijin berkali2 di kantor baru.hmm, kembali urungkan niat.
cuma bisa sabar2in diri sendiri, kuat2in diri sendiri selama tahun kedua.
Entahlah, hanya aq yg ngerasa kyk gini, atau ada orang lain yang diam2 juga merasa demikian. Entah juga, apa aq yang terlalu ‘sensitif’ atau memang wajar aq ngerasa seperti ini, tapi yang pasti, baru kali ini aq kerja dengan suasana yang seperti ini.sungguh jauuuuuuuuuh dari rasa ‘nyaman’.
Waktupun berjalan, Moment indah pernikahan sudah aq lewati dan beberapa bulan kemudian aq menyelesaikan sidang skripsi. See ? apa yg selama ini jadi ‘penghalang’ untuk aq resign, akhirnya semuanya selesai .udah nggak ada lagi alasan untuk aq bertahan disini, ditempat ini.
Thanks God, semua ini bisa berakhir :)
